Jumat, 21 November 2008

TULISAN PAK ARIF2

MIMPIKU UNTUK ‘DARBI’
Oleh : Arif Rachman,S.TP.

T
ujuh tahun lebih aku mengabdi di SDIT Darul Abidin (masuk April 2001). Banyak hal-hal yang aku alami. Misalnya kebaikan yang banyak ku dapat, pengalaman mengajar dan mendidik, bergaul dengan bermacam-macam karakter dan sifat anak. Menambah kematangan dan kreatifitasku dalam membina siswa-siswaku di kelas. Kesejahteraan ku alami aku syukuri dan aku nikmati bersama keluarga. ‘Salary’ bulanan bagiku cukup memuaskan (bicara puas, manusia tidak ada puas-puasnya). Hal-hal pahit pun tidak sedikit ku dapati di darbi. Sleck dengan guru, dengan pimpinan, atau dengan orang tua siswa (OTS). Tapi itu bunga-bunga dunia pendidikan.
Impian dan harapanku untuk darbi sebenarnya tidak banyak. Bagi kami, selaku guru, harapan kami adalah dapat membina dan membimbing siswa-siswa kami dengan ilmu dan keterampilan hidup yang cukup, bukan hanya akademik yang baik saja. Lebih utama akhlak dan ibadah siswa terbina dengan baik. Di sekolah mau pun di rumah, atau di tempat lain sesudah siswa meninggalkan darbi.
Hubungan yang sudah terbina dengan baik antara guru, orang tua, dan sekolah di tingkatkan. Fasilitas guru seperti Tempat Pentipan Anak (TPA) bisa gratis, tempat yang mamadai sehingga guru-guru yang memiliki balita tenang dan nyaman mengajar di kelas. Jamsostek (jaminan kesehatan keluarga, jaminan hari tua, dan keselamatan kerja) bagiku cukup memuaskan, koperasi sekolah memungkinkan kita mengajukan pinjaman untuk pembelian barang (beli rumah, kendaraan, dll.) atau untuk kebutuhan yang lain.
Bagi guru, akan merasa yaman bekerja jika terpenuhi minimal kebutuhan keluarganya, yaitu GAJI YANG CUKUP MEMADAI, PENDIDIKAN ANAK DENGAN BIAYA TERJANGKAU, TEMPAT TINGGAL, KENDARAAN, JAMINAN KESELAMATAN KERJA, DAN JAMINAN HARI TUA. Semuanya memang sebagian sudah dipenuhi oleh yayasan sesuai kemampuannya. Ada itikad baik yang dilakukan yayasan untuk terus meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga guru betah dan tidak keluar/pindah.
Menurut pendapatku, terutama di SD, jumlah guru kita terlalu banyak dan tidak efektif. Sebaiknya tiap kelas hanya membutuhkan seorang guru, kalau pun butuh asisten kelas atau guru bantu hanya 1 orang per level. Sehingga salary guru bisa lebih besar. Selama ini, menurut penilaian dan pengalamanku tugas-tugas guru kelas tidak terlalu rumit dan banyak. Karena pihak pimpinan sekolah (Kepsek dan wakasek) sudah membuat prangkat-prangkat yang jelas dan teknis. Apalagi bagi guru yang sudah berpengalaman pada level yang sama sudah memiliki arsip yang lengkap. Guru setiap bulannya mendapat minimal 2 jutaan yang dapat memenuhi kebutuhannya. Jika ada rencana tiap level kelas memiliki 3-4 ruang, semakin banyak pemasukan yang dapat dikelolah oleh sekolah, terutama untuk kesejahteraan guru (gaji, TPA, dll).
Mimpiku selanjutnya, bagaimana jika di darbi memiliki klinik kesehatan, atau bahkan rumah sakit sehingga kesehatan keluarga guru dan karyawan terpenuhi. Setiap bulannya, guru dan karyawan mendapat jatah beras berkualitas, atau ditambah sembako yang lain.
Untuk sekarang ini, aku pribadi dan keluarga sangat bersyukur kepada Allah SWT dan kepada pihak yayasan Darbi, karena kami mendapatkan fasilitas yang cukup. Saya sudah berkeluarga, memiliki istri dan anak-anak yang sehat, memiliki kendaraan, rumah mungil yang nyaman, dan pendidikan anakku yang pertama juga kami nikmati di darbi. Kesimpulanya saya seluarga berdoa kepada Allah pihak yayasan diberi kekuatan dan kemampuan mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan kesejahteraan guru yang terus meningkat. Aamin…

1 komentar:

Bundanya ZnZ mengatakan...

amiiiiiiin!! segala harapan yang baik dan diharapkan oleh orang baik dan dipersangkakan dengan baik Insya Allah Allah SWT yang Maha pengasih dan penyayang akan mengabulkannya.Karena sebenarnya hanya kepadaNYA lah kita semua bergantung.