Kamis, 27 November 2008

TEKS KHUTBAH JUM'AT

MULTI LEVEL MARKETING PAHALA (MLM Pahala)
Oleh: Arif Rachman,S.TP.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ، وَنَعُوذُ بِاللهِ تَعَالَى مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللهُ لَهُ نُوْرًا فَمَا لَهُ مِنْ نُوْرٍ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَةً ضِعَافًا. (النساء:9).
إِذَا مَاتَ بْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ. وَأَحْيِنَا اَللَّهُمَّ عَلَى سُنَّتِهِ وَأَمِتْنَا عَلَى مِلَّتِهِ. وَبَعْدُ؛
Jamaah jum'ah rahimakumullah
Pertama-tama, marilah kita memanjatkkan puji serta syukur kita kepada Allah SWT atas segala karunia dan nikmat-Nya yang kita terima. Dan hendaknya karunia dan nikmat tersebut kita pergunakan untuk amal kebaikan dan janganlah kita pergunakan untuk kejahatan, atau malah di sia-siakan. Kata nabi SAW, “ada dua nikmat yang sering dilalaikan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, kepada para sahabatnya. Juga kepada kita semua umatnya yang istiqomah menjalankan ajarannya hingga akhir zaman. Aamin ...
Pada kesempatan ini pula, khotib mengajak para hadirin dan diri khotib pribadi, marilah kita tingkatkan takwa dan iman kita kepada Allah SWT. Dan kita berdoa semoga takwa dan iman itu kita bawa hingga ajal kita menjelang. Aamin ...
Jamaah jum'ah rahimakumullah
Tahukah kita jika dalam dunia bisnis ada sistem Multi Level Marketing (MLM)? Maka di sisi Allah, kita pun memiliki peluang untuk mengikuti sebuah sistem yang kurang lebih sama dengan MLM tersebut. Apakah itu?

Sebelum membahasnya lebih lanjut, kita perlu ingat bahwa tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah dan semata-mata mencari ridha Allah SWT. Bukan semata untuk mengejar pahala, namun anggap saja pengetahuan kita tentang pahala ini adalah iming-iming 'bonus' dari Allah SWT agar kita lebih bersemangat dalam menjalankan perintahNya.

Lalu, apakah ada MLM dalam ajaran Islam? Ada, MLM yang dimaksud adalah MLP, atau Multi Level Pahala. Apakah MLP itu? Pasti semua pernah mendengar bahwa ada 3 amalan manusia yang pahalanya tidak akan terputus hingga yaumul akhir. Ya, ternyata 3 amalan inilah yang termasuk ke dalam sistem MLP atau Multi Level Pahala.
إِذَا مَاتَ بْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
Artinya: “Jika wafat anak cucu Adam, maka terputuslah amalan-amalannya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)

Mari kita tengok kembali ilmu tentang 3 amalan manusia yang pahalanya akan terus mengalir hingga yaumul akhir.
Pertama, ilmu yang bermanfaat. Seseorang yang berilmu, jika dia mengamalkan dan 'menurunkan' ilmu yang dimilikinya kepada orang lain, ketika dia meninggal, maka ia akan tetap menerima pahala dari ilmu yang pernah diamalkannya tersebut.

Contoh, si A pandai berhitung, lalu ia mengajar orang lain cara berhitung. Jika orang yang diajarinya itu mengamalkan ilmunya (berhitung), maka dari amal orang itu, si A mendapatkan pahala secara tidak langsung dari sisi Allah SWT. Lalu, orang itu mengajari orang lain berhitung, dan seterusnya, hingga turun temurun dan tak terhitung lagi jumlah orang yang belajar berhitung dari 'murid-murid' si A.

Bayangkan para ulama jaman dahulu yang mengajari murid-muridnya mengaji dan sebagainya, hingga sekarang ilmu tersebut sampai kepada kita lewat downline-downline mereka. Tak dapat dibayangkan sudah berapa banyak pahala yang para ulama tersebut dapatkan dari ilmu mereka yang bermanfaat dan diamalkan hingga turun temurun itu.

Itulah mengapa ilmu yang bermanfaat dapat menjadi sebuah peluang bagi kita untuk mendapatkan Multi Level Pahala dari sisi Allah SWT. Namun ingat, masalah pahala adalah mutlak Allah yang menentukan, niat kita tetaplah harus murni karena Allah dan beribadah kepadaNya semata.

Jamaah jum'ah rahimakumullah
Kedua, amal jariyah. Apabila kita ikut 'menyumbangkan' sesuatu untuk membangun sarana dan prasarana demi kepentingan agama, maka pahala dari amalan tersebut akan terus mengalir hingga yaumuddiin. Mengapa?

Misalkan kita mewakafkan sepetak tanah untuk membangun sebuah mesjid. Sedikit atau banyak, besar atau kecil. Tatkala mesjid itu dipergunakan oleh orang-orang untuk shalat, maka pahalanya akan mengalir terus kepada kita. Pun, ketika kita sudah tidak ada di dunia ini lagi.

Ketiga, anak yang shaleh. Siapa yang tidak menginginkan anak yang shaleh? Ketika di dunia, anak yang shaleh akan senantiasa berusaha membahagiakan hati orangtuanya. Anak yang shaleh akan senantiasa berusaha untuk menghindari dari menyakiti hati kedua orangtuanya. Anak yang shaleh, akan meletakkan kebahagiaan kedua orangtuanya di atas kebahagiaan dirinya sendiri. Anak yang shaleh, setelah kedua orangtuanya meninggal, akan selalu mendo'akan kebahagiaan orangtuanya di sisiNya.

Berbahagialah para orangtua yang memiliki anak yang shaleh, yang dapat membahagiakan mereka di saat mereka tua, yang dapat memelihara mereka di saat mereka renta, yang dapat menentramkan hati mereka di saat usia mereka senja. Berbahagialah para orangtua, yang memiliki anak yang selalu menjaga hati dan perasaan kedua orangtuanya. Berbahagialah para orangtua, yang berhasil mendidik dan melahirkan penerus di dunia yang akan selalu mendo'akan mereka ketika mereka sudah berada di alam kubur hingga akhir jaman. Karena anak yang shaleh, juga akan melahirkan anak-anak yang shaleh, dan seterusnya, yang tidak akan terputus dari rahmat dan cinta Allah SWT.

Semoga, kita semua dapat memelihara ketiga amalan di atas. Aamiin.
تَزَوَّجُوا الْوَلُوْدَ وَالْوَدُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاثِرٌ بِكُمْ.
Artinya: “Nikahilah wanita yang penuh dengan kasih sayang dan karena sesungguhnya aku bangga pada kalian dihari kiamat karena jumlah kalian yang banyak.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’I, kata Al Haitsamin).
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ. (رواه البخاري).
Artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan yang fitrah (Islam), maka orang tuanya yang menyebabkan dia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. Al-Bukhari)
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ، رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ.
Khutbah kedua.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Tidak ada komentar: