Jumat, 21 November 2008

TULISAN BUNDA FEN

SI KECIL YANG SOPAN DAN SANTUN….

Apa yang akan Anda lakukan saat si kecil mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas pasa orang lain ? Mencubitnya, mendiamkannya, atau memarahinya saat itu juga ? Semua orangtua tentu berharap anak mereka bersikap soran dan santun. Namun, budi pekerti (baca : tata krama) yang baik tidak bisa muncul begitu saja. Anak perlu mendapat pengajaran bagaimana bersikap sopan dan santun.
Mulailah sejak dini, yaitu segera setelah anak lahir. Pada mulanya, sikap sopan santun yang dilakukan anak hanya sebuah pola meniru apa yang dilakukan orangtua. Ini adalah hal yang wajar karena anak masih berpikir konseptis. Tetapi jika anak sudah semakin besar ia akan menyadari bahwa soran santun sangat penting. Tidak hanya bagi orang lain tapi juga bagi dirinya. Anak yang santun biasanya akan disenangi dan mendapatkan tempat di lingkungannya.
Memang, tidak mudah menerapkan sopan santun pada anak. Tetapi, jika orang tua berhasil mengajarkan sopan santun pada anaknya, si kecil akan tumbuh menjadi seseorang yang berperilaku baik di sepanjang hidupnya. Meskipun, tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan di luar rumah juga memiliki peran yang sangat besar pada pembentukkan perilaku yang sopan dan santun ini.
Dengan membekali anak pengetahuan bagaimana bersikap santun, maka pada akhirnya anak akan kembali pada pendidikan yang telah diberikan orangtuanya. Secara spesifik, berikut kiat mengajarkan sopan santun pada anak yang dapat segera diterapkan sejak anak lahir :

Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Anak adalah peniru paling ulung. Bahkan, saat masih belum dapat berbicara pun, anak sudah bisa menirukan perbuatan yang kita lakukan. Meskipun dalam ‘bahasa dan bentuk’ yang lain. Sangatlah tepat ungkapan ‘anak-anak mendengar tidak dengan telinga tapi matanya.” Itu artinya, orang tua harus menjadi contoh nyata bagaimana bersikap sopan dan santun. Waspadalah pada setiap tindak-tanduk yang anda lakukan. Si kecil senantiasa mengintai gerak-gerik anda.

Ajarkan tiga kata ajaib.
Terima kasih, tolong, dan maaf adalah tiga kata ajaib yang sebaiknya diajarkan sejak anak lahir. Ucapkanlah kata tolong jika ingin meminta bantuan anak, ungkapkan rasa terima kasih bila si kecil melakukan sesuatu untuk anda, dan jangan segan meminta maaf bila anda berbuat salah. Dengan begitu anak akan mengetahui bahwa dirinya dihargai dan ia pun akan terbiasa menghargai orang lain.



Latihan sambil bermain.
Mungkin anda sudah berusaha mengajarkan sopan santun pada anak. Tapi bisa saja ketika anak berhadapan dengan orang lain, ia melakukan perbuatan yang kurang santun. Jangan menyerah, cobalah melatih sikap sopan santun dengan mengajak anak bermain peran. Contoh : minta si kecil menjadi tamu dan anda tuan rumahnya. Lakukan juga peran sebaliknya. Berperanah sebagai tuan rumah yang sopan dan minta si kecil berperan sebagai tamu yang sopan. Biasanya saat berperan anak akan menjadi ‘aktor’ yang baik sehingga ia akan melakukan skenario yang sudah disepakati. Saat anak besikap santun dalam peran yang dimainkannya pujilah perbuatannya. Tunjukkan bahwa anda sangat menghargai sikap positif ini.

Harus konsisten.
Anak sering lupa bagaimana bersiap yang baik. Sehingga sangat wajar jika ia tiba-tiba melakukan tindakan yang kurang sopan. Jangan langsung memarahinya. Tapi, ingatkan dia bahwa tindakan tersebut tidak sopan. Beri peringatan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, ‘Wah karena terlalu haus, jagoan bunda lupa bilang terima kasih.” Untuk membentuk sikap yang sopan dan santun orang tua harus konsisten dan jangan bersikap permisif (baca : memaklumi) dengan alasan apapun. Bila anak melakukan tindakan yang tidak sopan ingatkan lagi, lagi, dan lagi.

Jangan dijadikan lelucon.
Sikap yang kurang sopan bukan lelucon atau bahan guyonan. Jangan menertawakan si kecil saat ia melakukan tindakan yang tidak santun. Bila anda atau anggota lain melakukannya, anak akan berpikir perbuatannya lucu, wajar dan benar. Ini akan membuat si kecil semakin sulit memahami makna sopan santun apalagi mempraktekkannya.

Tunjukan perhatian Anda.
Si kecil sering melakukan tindakan yang tidak santun hanya untuk menarik perhatian orangtuanya. Karena itu, sebaiknya sesibuk apapun Anda di meja makan, bersama tamu atau dengan pekerjaan Anda, berikan perhatian pada anak, berikan pujian jika si kecil menunjukkan perilaku yang sopan dan santun.

Apa yang perlu Anda lakukan jika si kecil mendapatkan perlakuan yang tidak sopan atau melihat tindakan yang tidak santun.
1. Sebaiknya Anda segera memberitahukan si kecil bahwa tindakan itu tidak boleh menirunya.
2. Berikan teguran yang sopan pada orang yang telah berlaku tidak santun pada anak Anda. Ini akan menunjukkan bahwa Anda konsisten dan bahwa siapapun yang melakukan sikap tidak santun tetap tidak baik.
3. Akan sangat baik jika anak yang melakukan teguran tersebut. Akan terasa lebih menyentuh. Kalimat yang keluar dari mulut si kecil mungkin seperti berikut ini : “Tante, kata mama kalau lewat harus bilang permisi.”

Referensi :
Elizabeth B Hurlock, Psikolog Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Waktu, 1999, Erlangga.
Disadur dari Majalah Anakku, hlm. 62-65 (Alifah Abdullah, M. Psi )
Fenny_nis @ yahoo.co.id

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nice posting, but it is not your writing isn't it? we waiting for your original know-how writing or something based on your experience. you have writing talent anyway.